Siapa sih yang belum pernah makan Tempe? Tempe goreng,tempe
bacem,kering tempe,keripik tempe,mendoan,oseng-oseng tempe dan bahkan
ada Burger Tempe! Tempe merupakan makanan sehat dan sumber protein.
Asalnya dari Indonesia, khususnya Jawa Tengah. kapan orang mulai
membuat tempe? Diperkirakan sebelum abad ke-16. Tempe yang dimaksudkan
di sini adalah tempe dari kacang Kedelai. Kacang kedelai sudah ditanam
di Jawa Tengah sebelum kedatangan orang Hindu. Mungkin dibawa orang
Tamil. Cuma kedelai nya bukan putih atau kuning, melainkan kedelai
hitam. Menurut orang Jawa zaman dahulu,"dele" artinya hitam. Dalam
tulisan kuno Serat Sri Tanjung yang berasal dari abad ke-12 atau
ke-13,ada bait yang menceritakan berbagai jenis tanaman yang tumbuh di
tegalan Ki Sudapeksa. Diantaranya terdapat "kadele" (kedelai). Serat
Centhini jilid II yang berasal dari abad ke-18, menceritakan tentang
perjalanan Mas Cebolang, putra Seh Akadiyat dari Purbalingga. Ketika
dijamu Ki Amongtrustha, ia disuguhi "bubuk dhele", bubuk kedelai. Di
Mataram, Mas Cebolang melihat sesaji yang dilengkapi dengan kedelai
hitam goreng. Lalu di dusun Tembayat, Kabupaten Klaten, Mas Cebolang
dijamu Pangeran Bayat. Diantara sesuguhan nya terdapat tempe dan "asem
sambel lethokan". Sambel Lethok dibuat dari tempe dan sampai sekarang
masih sering dimakan orang. Di Jawa Tengah, tempe dibuat menggunakan ragi. ragi tempe mengandung kapang (cendawan). Kapang
tempe banyak menempel di daun waru. Mungkin dulu ada orang yang
membungkus kedelai rebus dengan daun waru, lalu kedelai itu ketularan
kapang. Ketika kedelai "bulukan" itu diolah, ternyata enak sehingga
dibuat lagi dan dibuat lagi. Ketika kita sudah mengenal kedelai
berwarna putih, kedelai itu lebih disukai untuk membuat tempe. Bagaimana
nenek moyang kita membuat tempe? Mula-mula kedelai direbus sampai
masak. Setelah dingin, kulitnya dilepaskan dengan cara...
diinjak-injak! Setelah kulitnya dibuang, bijinya direndam semalam.
Baunya jadi tidak enak! Biji kedelai direbus lagi hingga lunak, di
tiris kan, dan dibiarkan dingin. Sementara itu daun waru yang banyak
kapang nya dirobek-robek dan diletakkan di cobek tanah. cobek itu
ditaruh di atas api sampai daun nya kering tapi tidak gosong. Kapang
nya jadi mudah dipisahkan dari daun. Kapang ini dicampurkan dengan
kedelai rebus yang sudah dingin. setelah dibungkus dengan daun, kedelai
ini diperam dalam karung selama 48 jam. Maka, jadilah tempe! Seiring
dengan kemajuan jaman, pembuatan tempe pun bertambah bersih dan
canggih. Kedelai rebus tidak lagi diinjak-injak, tetapi di kupas dengan
mesin. Ragi tempe tidak diambil langsung dari daun waru, tapi sudah
dalam bentuk bubuk, hasil biakan di laboratorium. Mengolah kedelai
rebus dengan ragi dan tanpa garam juga dilakukan oleh orang Cina,
Jepang, India dan lain-lain. Namun mereka tidak menggunakan kapang
tetapi bakteri. Jadi orang menduga, kemampuan membuat tempe kedelai
adalah penemuan orang Indonesia. Suhu, kelembaban dan udara di Jawa
memang cocok untuk pertumbuhan kapang tempe. Ketika orang Jawa merantau
ke tempat-tempat lain di Indonesia, mereka membuat tempa di tempat
yang baru. Pertengahan abad ke-19, Belanda mengangkut orang-orang Jawa
untuk dijadikan kuli di Suriname, jajahan mereka di Amerika Selatan.
Para pekerja ini membawa pula ketrampilan membuat tempe ke sana. Kini
tempe bisa ditemukan juga di Malaysia, Thailand, Belanda, Australia,
dan beberapa kota di Eropa, bahkan Amerika...
Oalah Pemerintah negeri endonesia.. mau makan tempe saja kok rakyatmu dibuat demo-demo dulu, marah-marah dulu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar