Sabtu, 30 November 2013

Mengapa Lagu indonesia Raya dibawakan dengan diatonis musik barat ? bukankah musik Nuswantara ini kaya akan pilihan irama..?

Ada berapa banyak kasanah musik yg dimiliki oleh Nuswantara ini ? Gamelan,sarune kalee, seruling, ketipung,sharon,tifa,aramba,tehyan,angklung,bonang,sasando, japen dan lain sebagainya..
Sudah minder sejak era kemerdekaan kah bangsa ini, sehingga memakai diatonis musik barat yg cenderung kaku dan baku ? irama pantonis yg dimiliki oleh nada-nada tradisional dinusatara sangat luar biasa kaya, para ahli musik tradisional bahkan tidak memerlukan not-not atau buku-buku, telinga dan ingatan mereka diasah sedeikian rupa oleh pengalaman, anda pernah ke Papua/ irianjaya para kepala suku disana tidak memerlukan not nada untuk ritual musik dan penyembahan mereka,cukup pendengaran dan ingatan yg masih kuat itu sudah menghasilkan harmonisasi irama musik yg luar biasa..!!
akar budaya kita dicabik-cabik oleh kita sendiri, kita terbuai dengan kemudahan-kemudahan bangsa barat, kreatifitas kita di kerdilkan sedemian rupa agar kita senantiasa lupa pada sejarah..
para orangtua, kadang kala minder pada kasanah nusantara,dan memilihkan les-les musik kebarat-baratan ( ironis ), kita bayangkan saja dalam hati.. kalau lagu indonesia raya itu di iringi dengan irama musik dari tanah jawa, atau ambon, atau papua, atau sumatra, atau kalimantan... atau atau.. atau aau...

Melihat barometer musik sekarang yg gitu-gitu saja selama ini.. Oalah..


" Disanalah aku berdiri.. dari pandu ibumu..( lirik lagu indonesia raya)  "
disana dimana? dimana disana..???
Setelah bertanya kian kemari akhirnya kutemukan jawaban, ketika menciptakan lagu Indonesia raya, WR Supartman tengah menjalankan ibdaha Umroh di tanah suci..
Salam Bhineka tunggal ika...

Minggu, 10 November 2013

Ayo Menulis untuk keragaman dikota Kelahiran kita

Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau Informasi pada suatu media dengan menggunakan Aksara. dan menulis adalah salah satu cara termudah untuk mengungkapkan sesuatu.
Di Lawang, terdapat banyak sekali hal yang bisa ditulis, mulai dari hal-hal yang sederhana, membangun, motivasi, semangat, cinta ataupun kritikan.
dalam menulis sama sekali tidak ada batasan, batasan terletak pada nurani masing-masing,

Kalau melihat betapa beragamnya hal di kota Lawang ini, semestinya sudah ada generasi-generasi muda yang bisa meluaskan Ciri khas Lawang kepada Dunia Luar.
 hotel Niagara misalnya, banyak sekali blog maupun Website yang menuliskan betapa luar biasanya sejarah terbentuknya hotel Niagara beserta mitos-mitosnya, begitupun dengan bangunan belanda yang lain, yg bertebaran di wilayah kecamatan Lawang, dan sayangnya kebanyakan mereka yang bersedia menulis bukan warga Asli Lawang.
Beberapa situs yang beredar di desa Polaman,melaten bahkan ditulis oleh pemerhati budaya dari Belanda dan inggris.
Mungkin sudah saatnya para singa-singa dari Kota Lawang ini mulai menampakkan diri..
yang bisa menulis tentang sejarah .. ayo menulis tentang sejarah - sejarah yg meliputi kecamatan Lawang
yang bisa menulis tentang lingkungan hidup , ayo menulis tentang seberapa banyak mata air yg ada di lawang,berapa bukit, sungai dll
yang bisa menulis tentang kesenian , monggo menulis tentang kesenian kesenian yang masih dipegang teguh oleh beberapa desa yg ada di wilayah kecamatan lawang
yang bisa menulis tentang politik monggo menulis tentang pemerintahan di wilayah lawang..
Ayo rek.. kene tunjjukan karo dunia, bahwa tempat kelahiran kita adalah Tanah yg istimewa..
Ayo rek...!!!

Jumat, 08 November 2013

HARI PAHLAWAN.. Semoga muncul Bung Tomo- Bung Tomo baru di kota Lawang

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Penjajah ( belanda). Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 november1945 di Surabaya, jawa timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta 17 Agustus 1945 pasukan Jepang mulai dilucuti oleh tentara nasional dan rakyat. Proses pelucutan ini menimbulkan bentrokan-bentrokan di berbagai daerah yang cukup banyak menimbulkan korban. Inisiatif tersebut juga dilakukan karena pihak sekutu di Indonesia masih belum juga melucuti tentara Jepang.
Pihak sekutu yang telah menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang juga turut akhirnya turun ke Indonesia untuk melucuti tentara Jepang. 15 September sekutu yang diwakili oleh Inggris mendarat di Jakarta dan 25 Oktober di Surabaya dengan 6.000 serdadu dari Divisi ke-23 dengan pimpinan Brigadir Jenderal Mallaby. Namun pendaratan sekutu ini didomplengi kepentingan Belanda secara rahasia melalui NICA untuk kembali menguasai Indonesia meskipun sudah memerdekakan dirinya.
Rakyat Indonesia marah mendengar konspirasi tersebut sehingga perlawanan terhadap Inggris dan NICA tetap berlanjut yang memuncak ketika pimpinan sekutu wilayah Jawa Timur Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh 30 Oktober di Surabaya.
 
Inggris dan NICA melalui Mayor Jenderal Mansergh yang menggantikan Mallaby mengultimatum rakyat Indonesia untuk menyerah sampai batas akhir tanggal 10 November pagi hari. Namun di batas ultimatum tersebut rakyat Surabaya menjawabnya dengan meningkatkan perlawanan secara besar-besaran, salah satu pimpinan perlawanan tersebut adalah Sutomo, dikenal sebagai Bung Tomo (yang sampai saat ini belum diangkat secara resmi menjadi Pahlawan Nasional, hanya menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama pada tahun 1995 oleh presiden Suharto).
Perang tersebut melibatkan pasukan sekutu dengan 30.000 serdadu (26.000 didatangkan dari Divisi ke-5 dengan dilengkapi 24 tank Sherman) dan 50 pesawat tempur dan beberapa kapal perang. Inggris menduga 3 hari Surabaya bisa ditaklukan namun kenyataannya memakan satu bulan sampai akhirnya Surabaya kembali jatuh ke tangan sekutu dan NICA.
Perang ini menimbulkan perlawanan lain di semua kota seperti Jakarta, Bogor, Bandung sampai dengan aksi membakar kota 24 Maret 1946 dan Mohammad Toha meledakkan gudang amunisi Belanda, Palagan Ambarawa, Medan, Brastagi, Bangka dll. Perlawanan ini terus berlanjut baik dengan senjata maupun dengan negosiasi para pimpinan negeri seperti perjanjian Linggajati di Kuningan, perjanjian di atas kapal Renville, perjanjian Roem-Royen sampai akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda pada tahun 1949.
Empat tahun revolusi yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, hingga akhirnya momen 10 November dijadikanHari Pahlawan. Dari fakta sejarah di atas bisa kita simpulkan bahwa ancaman pertama kemerdekaan Indonesia bukan hanya Belanda ingin menguasai kembali, namun sekutu yang dipimpin Amerika memiliki kepentingan tersendiri di Indonesia

Ada yang masih ingat dengan Bung Tomo.? salah satu Tokoh penggerak perlawanan terhadap belanda pada peristiwa 10 november 1945, Sutomo, begitu saja namanya ketika dilahirkan di kampun Blauran surabaya 3 Oktober 1920. Sosok Manusia Nasionalisme pada era kemerdekaan, meraih prestasi sebagai orang kedua di Hindia belanda yang mempunyai gelar PANDU GARUDA ( peringkat ini hanya di capai 3 orang di Indonesia )

 Sosok seoarang Sutomo atau bung Tomo terkenal dengan Seru-seruanya terhadap perlawanan terhadap kolonial, Pidato nya yang membuat semangat Arek-arek suroboyo dalam melawan kolonial, seolah-olah mempunyai daya magis terhadap jiwa-jiwa Nasionalisme arek-arek Suroboyo.

Teks pidato bung tomo

Bismillahirrohmanirrohim..
MERDEKA!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia
terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya
kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini
tentara inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua
kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara jepang
mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan
mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera puitih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka

Saudara-saudara
di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di Surabaya
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku
pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan
pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di surabaya ini
di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing
dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung
telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana

hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara
dengan mendatangkan presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini
maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran
tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri
dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya

Saudara-saudara kita semuanya
kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini
akan menerima tantangan tentara inggris itu
dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya
ingin mendengarkan jawaban rakyat Indoneisa
ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini
dengarkanlah ini tentara inggris
ini jawaban kita
ini jawaban rakyat Surabaya
ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian

hai tentara inggris
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka

Dan untuk kita saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara
 pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!!


Semoga Di kota tercinta ini akan muncul Bung tomo- Bung tomo baru, yang siap berbuat baik terhadap bangsa dan Negara



 

Minggu, 06 Oktober 2013

99% Pohon sepanjang Jalan Lawang telah di PAKU , baik oleh reklame, wajah calon gubernur,benner partai dan promo sekolah-sekolah.

Pagi ini (06.10.2013-09.00 Am ) Sepuluhan pemuda pemudi Lawang berkumpul di jembatan losmen gayabaru Lawang. hari ini jadwal mereka adalah memebrsihkan paku-paku yang tertanam di pohon-pohon disepanjang jalan Lawang.
Kecamatan Lawang, yang katanya menuju kota dunia ini, sepertinya akan terus tercemari dengan sampah visual atribut kampanye,promo sekolah-sekolah, iklan-iklan serta banner dan spanduk iklan. Sisa-sisa sampah  itu kini bertambah lagi jikat tidak ada ketegasan dari pihak-pihak yang terkait.
Pohon yang sebagai tempat pemasangan atribut kampanye, iklan politik dan pengumuman lainnya jelas akan merusak pohon. Paku yang menancap pada pohon berefek buruk terhadap perkembangan pohon, karena dapat menyebabkan kematian sel dalam pohon terutama lapisan cambiumxylem dan floem.
Karat pada paku bisa menyebabkan infeksi pada batang,  pengeroposan/kelapukan batang, pada jenis tertentu, seperti palem-paleman, sehingga memicu pembusukan pada batang. Jika kita melakukan pembiaran, maka akan semakin sulit bagi kita untuk mendapatkan oksigen hasil penyerapan karbon dari pohon. Kita pun akan kehilangan peneduh jalan bila kita peduli. Kita membutuhkan pepohonan di perkotaan untuk kebutuhan udara segar, penyeimbang kondisi lingkungan, penyerap air, meminimalisir risiko banjir, peneduh jalan dan juga sebagai penunjang estetika kota. Beberapa tahun terakhir, cuaca Kota Lawang semakin hari semakin panas. Matahari seakan tak berjarak lagi dengan kepala. Pada musim penghujan, genangan air pun semakin mudah kita jumpai meski hujan hanya turun dalam satu jam. Belum lagi jika kita berbicara tentang keindahan kota yang semakin semrawut... Untuk itulah kita berkewajiban untuk menyampaikan pada Pihak-pihak terkait agar tidak memasang atribut-atribut kampanye,iklan dan sebagainya , dengan cara memaku pohon. Andai mereka tak memedulikan seruan kita, satu-satunya cara menghukum adalah dengan kita lakukan sendiri. dengan memaku pohon mereka sudah merusak pohon yang sangat vital bagi kehidupan kota dan warganya  Atribut-atribut kampanye berupa baliho di trotoar, median jalan dan ass (pembatas) jalan dapat membahayakan keselamatan para pengendara pengguna jalan maupun pejalan kaki. 
sudah ada aturan mengenai mengenai perlindungan pada pepohonan itu yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan juga Perda No.25 Tahun 1997 Penghijauan. Mereka telah mengabaikan dan melanggar aturan dengan tetap memasang atribut pada pohon. 
Kita juga tak boleh berdiam diri melihat kerusakan pohon yang telah terjadi. Mencabut paku-paku bekas atribut kampanye harus kita lakukan, minimal yang ada di sekitar kita. Juga, mengajak orang-orang terdekat kita untuk melakukan hal serupa, sedikit demi sedikit, perlahan-lahan demi kebaikan kita bersama.
Foto foto kegiatan beserta bukti-bukti pelanggaran




Jumat, 04 Oktober 2013

Pentingnya mempelajari Cagar budaya di kota Lawang tercinta

Cagar budaya adalah warisan budaya yang bersifat kebendaan berupa, benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs, dan kwasan cagar budaya didarat.air dan udara,  yang perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya, karena memiliki niali penting bagi sejarah. Sebagai ilmu pendidikan,agama atau kebudayaan melalui proses penetapan.

Dikecamatan Lawang sendiri terdapat situs-situs dan cagar budaya yang terbengkalai,dibiarkan " Gembledak" dan tidak terawan, semestinya kita sebagai warga Lawang dapat merwat dan mejaga keberadaan cagar budaya dan situs-situs tersebut, kita sudah tidak dapat lagi berharap kepada Pemerintahan untuk hal ini. Mari bersama-sama menjaga sejarah bangsa kita, minimal kita ikut menjaga dan melestarikan baik dengan perbuatan serta niat Tulus untuk generasi kita kelak,

Beberapa situs yang ada di kecamatan Lawang, mungkin kurang Detail, kawan-kawan yang membaca bisa membantu untuk memberitahunya.

Dari arah Utara: 





1. Daerah Tawang sari, banyak bagunan kuno yg masih di pertahankan oleh penduduk sekitar. Kurang lebih 10 bangunan termasuk juga bangunan kuno yang terdapat di dalam asrama Polisi Militer AD Tawangsari(sebelah kiri jalan arah dari Surabaya-Malang).
2. Di Jalan Dr. Soetomo, di jalan ini terdapatbangunan kuno yang menjadi icon dari kota Lawang sejak penjajahan Belanda. HOTEL NIAGARA.
(pembahasan bangunan ini akan saya jelaskan setelah ini)3.Sebelah utara Pasar Lawang. Sayangnya di sini banyak bangunan kuno yangsudah dirobohkan karena tidak terawat. Untuk di sebelah timur Pasar Lawang terdapat kurang lebih 5 bangunan yang masih di pertahankan. 
Terdapat 2 bangunan kuno yang tidak mengalami perubahan fisik di Jalan Thamrin (selatan dari Pasar Lawang)

4. Di dalam pusat kota, seperti di Kelurahan Kauman. 
Beberapabangunan kuno yang sejak bangunan didirikan tidak mengalami perubahan fungsi. Bangunan-bangunan kuno yang dipergunakan untuk sarana umum dan beberapa rumah tinggal
Kondisi kawasan yang semakin berkembang dengan pesat, maka berdampak pada bangunan-bangunan kuno, yaitu beberapabangunan yang mengalami perubahan fungsi. Namun, adanya perubahan fungsi bangunan di kawasan pusat Kota Lawang, tidak menyebabkan perubahan fisik bangunan secara total. Di antaranya Gereja Advent, dahulu merupakan rumah tinggal.5. Di Jalan Argo Tunggal, di daerah ini terdapat Sekolah Dasar Khatolik St. Fransiskus yang sudah bediri sejak penjajahan Belanda. Sekolah ini dulunya khusus untuk anak-anak kolonial Belanda dan anak-anak para Pejabat Pemerintah setempat. Bangunan sekolah ini tetap dipertahankan sejak didirikan. Untuk di sekitar sekolahan tersebut, cukup banyak bangunan kuno yang masih terawat.6. Di kawasan permukiman yang terletak di pusat Kota Lawang, tepatnya di belakang Stasiun Kereta Api Lawang, yaitu Kawasan Permukiman Ngamarto. Perkembangan Kawasan Ngamarto tidak lepas dari pengaruh berdirinya Stasiun Kereta Api. Kondisi beberapa bangunan rumah tinggal Ngamarto kurang terawat dan terpelihara dengan baik.7. Di Kelurahan Sumber Waras dan Sumber Wuni, masih terlihat 7-10 bangunan. Untuk Kelurahan Sumber Wuni Utara terdapat sederet bangunan kuno pada sisi jalan, sayangnya bangunan ini tidak terawat dengan baik.
Masa Kerajaan Singhasari (….-1767) Padamasa Kerajaan Singhasari, Kota Lawang masih berupa ruang terbuka hijau,dan belum ditemukan adanya peradaban manusia, sehingga masih belum ditemukan adanya penanda kawasan/landmark. 
Masa Penjajahan Belanda (1767-1942) KedatanganBelanda membawa dampak positif terhadap perkembangan bangunan. Belanda menetapkan Lawang sebagai kawasan peristirahatan, sejak itulah banyak bermunculan bangunan kolonial yang berfungsi sebagai villa. Pada saat itu di Lawang terdapat 3 buah bangunan yang dapat dijadikan tengeran (landmark),yaitu Hotel Niagara, sebuah bank swasta dan kantor BAPPERKI milik Cina.Pada masa penjajahan Belanda terdapat dua pusat kegiatan, yaitu pasar (Pasar Besar Lawang), dahulu hanya berupa pasar tradisional, dan StasiunLawang. Pasar tersebut terletak di jalan utama, sehingga mudah untuk dijangkau oleh masyarakat sekitarnya.
Masa Penjajahan Jepang (1942-1945) Padamasa penjajahan Jepang tidak membawa perubahan pada keberadaan 3 buah (Hotel Niagara, sebuah bank swasta dan Kantor BAPPERKI) landmark pada saat itu. Pada saat Jepang berkuasa di Lawang pada tahun 1942-1945, tidak terjadi perubahan dengan masa sebelumnya. Hanya saja pada masa penjajahan Jepang, kondisi perekonomian kawasan studi tidak stabil, sehingga berdampak pada pasar tradisonal yang dahulunya selalu menjadi pusat kegiatan masyarakat. Pasar yang dahulunya ramai dikunjungi, pada masa itu menjadi sepi, yang diakibatkan kekuasaan Jepang yang semena-mena. Keberadaan Stasiun Kereta Api sebagai node kedua pada kawasan tetap berfungsi dan tidak mengalami permasalahan.
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-2010) Setelahmasa kemerdekaan, kawasan mulai berkembang pesat, yaitu sejak tahun 1980-an. Sejak itulah terjadi pembangunan besar-besaran pada kawasan studi, yang berdampak pada pemugaran bangunan kuno. Hal ini berdampak pada pengurangan jumlah landmark, yang semula terdapat 3 buah (Hotel Niagara, sebuah bank swasta dan Kantor BAPPERKI), namun saat ini hanya terdapat sebuah landmark (Hotel Niagara). Hotel Niagara merupakan bangunan tertinggi di kawasan kota ini, dan memiliki corak bangunan yangunik dan fenomenal, Hotel Niagara dapat juga disebut sebagai icon dari Lawang.... Setelah Indonesia merdeka, Indonesia mulai banglit dari keterpurukan, semua daerah berlomba-lomba membangun daerahnya kembali. Sama halnya dengan kawasan Lawang, seiring dengan pesatnya perkembangan,letak kawasan yang strategis dan mudahnya penjangkauan, sehingga kawasan menjadi pusat kegiatan, pusat pemerintahan, dan pusat perdagangan. Dengan kawasan yang semakin berkembang pesat, memicu adanyanode baru, yaitu Stadion Lawang. Semula Stadion Lawang hanya berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, namun saat ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang terbuka hijau saja, melainkan sebagai sarana olah raga. Saat ini terdapat 3 (tiga) buah node, yaitu Pasar Besar Lawang, Stasiun Lawang dan Stadion Lawang. Mari bersama sama kita menjaga Kelestarian budaya di kota kelahiran kita



Sabtu, 28 September 2013

Sumpah Pemuda.. ada yg masih ingat dengan peristiwa ini ..?

Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis   Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika M Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga.  Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Sudah sepatutnya kita sebagai warga indonesia untuk menjunjung tinggi dan meneruskan perjuangan tersebut, melihat dinamika modernisasi yang demikian hebat melanda negeri ini,  Perayaan hari sumpah pemuda bukan hanya perayaan siswa sekolah, semestinya sudah menjadi perayaan besar bangsa indonesia, dimana peristiwa itu menjadi tonggak sejarah rakyat indonesia untuk mulai mencanangkan kemerdekaan.

Melakukan perayaan sumpah pemuda tidak harus turun dijalan, berdemo atau menghujat apa yg telah terjadi sekarang di bangsa ini, yang bisa melakukan dengan kesenian, ya merayakan dengan kesenian, yang mumpuni di bidang olahraga, ya monggo berprestasi dibidang olahraga, yang bisa dengan karya tulis ya monggo menulis bagaimana sumpah pemuda itu diapresiasikan.
Komunitas arek lawang adalah wadah pemuda - pemudi lawang untuk mengapresiasikan hal tersebut, dengan bidang dan bakat apapun yang dimiliki oleh pemuda-pemudi Lawang.
Mudah-mudahan Peristiwa sumpah pemuda tidak hanya menjadi suatu momentum yg seremonial dirayakan, namun lebih dari itu bentuk aplikasinya yang bermanfaat, minimal untk lingkungan sekitar dan keluarga,,
Mari berbuat baik untuk bangsa dan Negara..
Rahayu untuk Putra dan putri Indonesia..
Salam Kemanusiaan Bhineka tunggal ika..

Kamis, 26 September 2013

Tolong Jelaskan kepada saya dimana letak Indonesia ?

Saya menanyakan kepada seorang profesor kenegaraan dimanakah Indonesia, kemudian ia menjelaskan tentang Georagis,lintang utara selatan dan seterusnya tanpa sedikitpun saya mengerti diksi bahasanya,kemudian saya bertanya lagi dengan seoarng Pejabat Negara tentang Letak Indonesia, ia menjelaskan tentang kekayaan alam yg bisa dijual,sumber-sumber daya manusia yg bisa ia dagangkan dan sekelumit tentang ringkasan obyek jangka panjang tentang kekayaan yg akan ia peroleh,, kemudian saya bertanya lagi dengan Mahasiswa perguruan ternama dengan pertanyaan yg sama, ia dengan lancar dan hafal menjelaskan bagaimana teori-teori kebangsaan sama persis dengan yg ada di buku kampus,lalu dengan wajah datar saya bertanya lagi, ' apakah engkau pernah bertemu dengan indonesia saudaraku? ia terdiam dan menjawab.. ' saya masih menguasai teorinya kawan..' saya berlalu dan meninggalkannya.
saya berjalan lagi dengan rasa penasaran yg tinggi tentang keberadaan Indonesia.. lalu saya bertemu dengan penjual bakso dan saya menanyakan dimana indonesia, ia dengan lugu mengatakan ' saya taunya Malang mas,, kalau indonesia saya belum pernah bertemu, namun sewaktu kecil saya pernah mendengar tentang kebesaran indonesia, itu saja ' kemudian ia berlalu tanpa menoleh lagi kearah saya. kemudian tukang becak dan iapun menjawab.. kalau dari stasiun ke jalan pemuda 10 ribu cak,, kalau ke indonesia saya belum pernah narik... begitupun ketika saya bertemu penulis dan sastrawan ternama ia hanya menitipkan sebuah tulisan dan syair puisi dengan judul ' mencari indonesia. "
kemudian saya mengamati istana negara dengan segala kemewahan dan kemegahannya, saya sambangi presiden itu sebagai simbol formalitas demokrasi, saya pertanyakan kembali tentang letak indonesia.. Bapak itu bercerita tentang Pancasila,Garuda,tentang kalimantan,papua,jawa,sumatra,ambon,sulawesi aceh dan banyak lagi kemudian  Aku bertanya kepada bapak president lagi tentang dimana indonesia,,siapa yang melahirkan Pertiwi.?Bapak president tersipu, tapi kudengar istrinya menyahut,“Ia berbakti kepada negara, namun tak berdaya untuk bersikap..!!”
lalu saya merenung di depan sebuah kedai kopi di pertigaan kota dekat tempat perang antara Arjuna dan Patigeni,dan berfikir lebih jernih lagi tentang keberadaan indonesia.. " mungkinkah indonesia hanyalah dongeng atau legenda yang hanya ada di buku-buku..? jadi dongeng dan mitos sekaligus ?? "
jadi tolong jelaskan kepada saya, dimanakah letak indonesia..??

#Lalat-lalat berdansa cha..cha..cha.. tangis anak dibawah cahaya keringkan air mata dirinya.. obrolan kami di ruang tentram tentang mereka yang terancam,, adakah peduli di tanah ini tentang mereka yg teraniaya.. 

Rabu, 11 September 2013

Semangat Karnaval oleh komunitas Arek-arek Lawang

Kecamatan Lawang punya gawe..
Sebuah budaya perayaan kemerdekaan yang sedemikian meriah akan diadakan di kecamatan Lawang, tepatnya tgl 14 September 2013, berupa karnaval atau Pawai, yang akan diikuti oleh seluruh dusun dan desa di Lawang, adanya kabar itu disambut dengan sangat antusias oleh Komunitas arek-arek Lawang, setelah mematangkan ide beberapa kali, ikutlah mereka dalamkegiatan tersebut, disamping sebagai wujud nasionalisme, karnaval merupakan media untuk aktualisasi komunitas kepada masyarakat luas, terutama untuk muda dan mudi warga Lawang itu sendiri.
Komunitas arek-arek Lawang akan menampilkan beberapa Item khas kota lawang, yang berupa ; simbolisasi Hotel niagara yang merupakan cagar budaya dan ciri khas kota Lawang, lalu ada fashion yg dibuat dari limbah plastik dan kain, juga penampilan Seni Pencak sialt dan koreografi, disamping itu komunitas arek-arek lawang akan menyuarakan dunia jejaring sosial, yang selama ini dianggap remeh oleh kebanyakan orang, ditangan Komunitas arek Lawang, Mampu dijadikan hal yang positif dan berguna bagi masyarakat luas.
Terbentuknya Komunitas Arek lawang sendiri tidak terlepas dari peran jejaring sosial, terutama facebook , dimana pertemuan dan silaturahmi bisa terjalin disana.
Mendekati hari H Pawai, kebersamaan dan loyalitas anggota dipertontonkan kepada khalayak luas,
dimana nantinya akan menjadi kekuatan yang solid untuk memajukan kota lawang melalui seni, budaya dan pengabidan sosial.
Monggo yang mau berpartisipasi dalam pawai dikecamatan Lawang bersama Komunitas Arek Lawang.. Salam budaya..!!

Lawang, 11 September 2013
09.03 Pm


Selasa, 10 September 2013

Sejarah Tempe (Susahnya Makan Tempe, di Negeri Penemu makanan Tempe)

Siapa sih yang belum pernah makan Tempe? Tempe goreng,tempe bacem,kering tempe,keripik tempe,mendoan,oseng-oseng tempe dan bahkan ada Burger Tempe! Tempe merupakan makanan sehat dan sumber protein. Asalnya dari Indonesia, khususnya Jawa Tengah. kapan orang mulai membuat tempe? Diperkirakan sebelum abad ke-16. Tempe yang dimaksudkan di sini adalah tempe dari kacang Kedelai. Kacang kedelai sudah ditanam di Jawa Tengah sebelum kedatangan orang Hindu. Mungkin dibawa orang Tamil. Cuma kedelai nya bukan putih atau kuning, melainkan kedelai hitam. Menurut orang Jawa zaman dahulu,"dele" artinya hitam. Dalam tulisan kuno Serat Sri Tanjung yang berasal dari abad ke-12 atau ke-13,ada bait yang menceritakan berbagai jenis tanaman yang tumbuh di tegalan Ki Sudapeksa. Diantaranya terdapat "kadele" (kedelai). Serat Centhini jilid II yang berasal dari abad ke-18, menceritakan tentang perjalanan Mas Cebolang, putra Seh Akadiyat dari Purbalingga. Ketika dijamu Ki Amongtrustha, ia disuguhi "bubuk dhele", bubuk kedelai. Di Mataram, Mas Cebolang melihat sesaji yang dilengkapi dengan kedelai hitam goreng. Lalu di dusun Tembayat, Kabupaten Klaten, Mas Cebolang dijamu Pangeran Bayat. Diantara sesuguhan nya terdapat tempe dan "asem sambel lethokan". Sambel Lethok dibuat dari tempe dan sampai sekarang masih sering dimakan orang. Di Jawa Tengah, tempe dibuat menggunakan ragi. ragi tempe mengandung kapang (cendawan). Kapang tempe banyak menempel di daun waru. Mungkin dulu ada orang yang membungkus kedelai rebus dengan daun waru, lalu kedelai itu ketularan kapang. Ketika kedelai "bulukan" itu diolah, ternyata enak sehingga dibuat lagi dan dibuat lagi. Ketika kita sudah mengenal kedelai berwarna putih, kedelai itu lebih disukai untuk membuat tempe. Bagaimana nenek moyang kita membuat tempe? Mula-mula kedelai direbus sampai masak. Setelah dingin, kulitnya dilepaskan dengan cara... diinjak-injak! Setelah kulitnya dibuang, bijinya direndam semalam. Baunya jadi tidak enak! Biji kedelai direbus lagi hingga lunak, di tiris kan, dan dibiarkan dingin. Sementara itu daun waru yang banyak kapang nya dirobek-robek dan diletakkan di cobek tanah. cobek itu ditaruh di atas api sampai daun nya kering tapi tidak gosong. Kapang nya jadi mudah dipisahkan dari daun. Kapang ini dicampurkan dengan kedelai rebus yang sudah dingin. setelah dibungkus dengan daun, kedelai ini diperam dalam karung selama 48 jam. Maka, jadilah tempe! Seiring dengan kemajuan jaman, pembuatan tempe pun bertambah bersih dan canggih. Kedelai rebus tidak lagi diinjak-injak, tetapi di kupas dengan mesin. Ragi tempe tidak diambil langsung dari daun waru, tapi sudah dalam bentuk bubuk, hasil biakan di laboratorium. Mengolah kedelai rebus dengan ragi dan tanpa garam juga dilakukan oleh orang Cina, Jepang, India dan lain-lain. Namun mereka tidak menggunakan kapang tetapi bakteri. Jadi orang menduga, kemampuan membuat tempe kedelai adalah penemuan orang Indonesia. Suhu, kelembaban dan udara di Jawa memang cocok untuk pertumbuhan kapang tempe. Ketika orang Jawa merantau ke tempat-tempat lain di Indonesia, mereka membuat tempa di tempat yang baru. Pertengahan abad ke-19, Belanda mengangkut orang-orang Jawa untuk dijadikan kuli di Suriname, jajahan mereka di Amerika Selatan. Para pekerja ini membawa pula ketrampilan membuat tempe ke sana. Kini tempe bisa ditemukan juga di Malaysia, Thailand, Belanda, Australia, dan beberapa kota di Eropa, bahkan Amerika...
Oalah Pemerintah negeri endonesia.. mau makan tempe saja kok rakyatmu dibuat demo-demo dulu, marah-marah dulu...

Jumat, 30 Agustus 2013

Menjadi warga yang berguna untuk kota kelahirannya..

Secara harfiah manusia diciptakan dengan sifat sosial, dimana kebutuhan untuk saling berkomunikasi sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial sehari-hari. Dengan latar belakang itu, komunitas Arek lawang yang dimotori oleh warga Kecamatan yang mempunyai rasa solidaritas tinggi , baik terhadap sesama,lingkungan maupun tempat tinggal, mencoba membuat terobosan di bidang kemanusiaan dengan beragam kegiatan sosial kemanusiaan dan lingkungan diwilayah terkecil yang dinamakan ' Kecamatan Lawang '
Tingginya rasa kemanusiaan itu melahirkan kegiatan berupa bakti sosial, yang diadakan pada bulan Ramadhan tahun 2013 di dusun Blendongan desa Srigading kecamatan Lawang, dimana yang para anggota komunitas yang notabene beragam keyakinan dan suku berbaur menjadi satu dalam kegiatan tersebut.
Wujud Nasionalisme pada Komunitas arek lawang juga tersalurkan dengan mengadakan kegiatan berupa Teatrikal untuk Indonesia pada 17 agustus 2013 didepan stasiun Lawang yang merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kecamatan Lawang.
Progam kerja komunitas arek Lawang, akan sangat dinantikan oleh warga Lawang pada khususnya.
Harapan tersimpan pada generasi-generasi muda Lawang, agar lebih tergerak untuk lebih bisa berbuat pada kota kelahirannya.
Salam kemanusiaan, Uluk salam kepada Mahluk-mahluk Cahaya..

" Duh Gusti mugi paringo,ing margi kaleresan, kados margining menungso kang manggih kanikmatan, sanes margining menungso, Kang Paduko Laknati "

Kamis, 29 Agustus 2013

hotel niagara


Hotel Niagara Lawang adalah sebuah hotel, mungkin bisa disebut motel karena kecil dan hanya memiliki 14 kamar yang berfungsi. Hotel ini dibangun pada tahun 1890 oleh seorang arsitek berdarah Brasil bernama Mr. Fritz Joseph Pinedo, awalnya untuk villa pribadi Liem Sian Joe dan keluarga. Pada masa penjajahan Belanda, Malang merupakan tempat peristirahatan yang sangat cocok karena udaranya yang sejuk dan suasana hening sehingga tidak heran banyak villa cantik di sana, salah satunya adalah yang sekarang bernama Niagara ini. Villa ini dibangun selama kurang lebih 15 tahun lamanya, dan diselesaikan pada tahun 1918. Villa ini difungsikan sampai pada sekitar tahun 1920, kemudian Liem Sian Joe sekeluarga hijrah ke Belanda.
WS Rendra pun pernah menginap di Niagara dan kesan penyair terkenal itu sangat positif. “Anda perlu menikmati keindahan Hotel Niagara, lalu buat sebuah tulisan,” begitu pesan istri seorang bekas diplomat asing di Surabaya suatu ketika.
Di Hotel Niagara kita bisa menikmati sepuas-puasnya arsitektur tempo doeloe yang sangat menekankan pendekatan seni. Sebuah kombinasi gaya Brasil, Belanda, Tiongkok, dan Victoria yang menawan.
*berbagai sumber

GUNUNG WEDON

Gunung wedon lawang yg terletak pada Koordinat: 7°48'57"S 112°41'53"E lebih layak disebut bukit daripada gunung karena letak ketinggian yg hanya mencapai kurang lebih 450 dpl, beragam mitos dari warga sekitar ( simping,turi,wonorejo, bambangan) menjadi kekuatan magis tersendiri bagi warga lawang salah satunya adalah tentang keberadaan gunung wedon yg terjadi akibat kelalaian Gareng dalam mengemban amanah dari semar untuk memindahkan pucuk dari gunung welirang keseberang gunung arjuna, namun karena ceroboh pucuk dari gunung welirang tadi malah jatuh di daerah lawang, sedangkan menurut sumber lain,pada waktu jaman PKI, banyak sekali mayat-mayat PKI yg dikubur di gunung wedon ini.menurut beberapa ahli sejarah, bukit wedon atau yg lebih dikenal dengan gunung wedon adalah gerbang masuk kerajaan singosari.
mungkin ada mitos-mitos lain yg dapat diceritakan disini oleh teman-teman arela pada khususnya, akan sangat membantu pengarsipan tentang Lawang tercinta
 

Rabu, 21 Agustus 2013

Geografi dan topografi kecamatan Lawang

Kecamatan Lawang merupakan salah satu dari 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan sebelah :
Utara : Kabupaten Pasuruan 
Timur : Kecamatan Jabung
Selatan : Kecamatan Singosari
Barat : Kecamatan Singosari
Kota Kecamatan yang merupakan pintu gerbang masuk Wilayah Malang Raya ini merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 485-560 meter di atas permukaan laut, memiliki kemiringan 15 %, suhu rata – rata 22ºC – 32ºC serta curah hujan rata – rata 349 mm/tahun. Kecamatan dengan luas wilayah 68,23 km² ini secara administratif terbagi dalam 10 Desa dan 2 Kelurahan yaitu desa Sidoluhur, desa Srigading, desa Sidodadi, desa Bedali, desa Ketindan, desa Wonorejo, desa Turirejo, desa Sumberporong, desa Sumberngepoh dan desa Mulyoarjo dan 2 kelurahan tersebut adalah kelurahan Lawang dan kelurahan Kalirejo. Dan terdapat 43 dusun atau dukuh, 147 Rukun Warga (RW) dan 610 Rukun Tetangga (RT)
Wilayah yang terletak paling utara di Kabupaten Malang ini memiliki jumlah penduduk 92.648 jiwa per April 2012 Laki-laki = 46.165 jiwa, perempuan 46.483 jiwa dengan jumlah KK = 25, Dari jumlah penduduk tersebut apabila dilihat dari tingkat pendidikan kurang lebih 8,14 % orang tamat sarjana / pasca sarjana, orang 25,73 % tamat SLTA, 16,28 % orang tamat SLTP, dan 31, 19 % tamat SD, serta sebanyak kurang lebih 7,57 % belum sekolah atau tidak tamat SD.
Ditinjau dari jenis pekerjaan atau mata pencaharian penduduk kecamatan Lawang 28,29 % swasta dan wiraswasta, 3,62 % petani, 3,3 % buruh, 2,1 % PNS, 2,0 % Purnawirawan dan pensiunan, 1,1 % TNI dan Polri, dan sisanya 58,26 % pelajar, guru, dosen, tenaga medis, dan profesi lainnya.
Secara geografis wilayah Kecamatan Lawang terbelah dua dengan pembatas rel kereta api dan jalur utama yang merupakan jalan propinsi jurusan Malang-Surabaya. Dimana wilayah sebelah barat jalan umumnya kontur tanahnya subur, tingkat pendidikan tinggi, tingkat pendapatan penduduk cukup, dan kondisi sosial masyarakat berkecukupan. Sebaliknya wilayah sebelah timur jalan umumnya kontur tanah tandus dan kering, tingkat pendidikan rendah, tingkat pendapatan masyarakat rendah, dan kondisi sosial masyarakat sedikit minus.

PENDATAAN TAHUN 2000